Wednesday 21 July 2010

SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL (heavy fuel oil system)

Sistem bahan bakar adalah sistem yang digunakan untuk mensuplaibahan bakar yang diperlukan motor induk. Sistem bahan bakar ini dirancang untuk dua type bahan bakar, yaitu : MDO ( marine diesel oil ) dan HFO ( heavy fuel oil ).

a. Cara Kerja System Bahan Bakar.
Sistem bahan bakar ini secara umum terdiri atas fuel oil transfer, filtery dan purifering; fuel oil circulating, fuel oil supply, dan heater. Bahan bakar di kapal disimpan di storage tank. Koil pemanas harus dipasang pada tangki bunker sehingga temperatur bahan bakar pada tangki bunker dapat dipertahankan pada temperatur 40 - 500C. Dari bunker bahan bakar dipompakan ke settling tank, dimana sebelum masuk pompa bahan bakar akan melalui strainer untuk menyaring kotoran – kotoran. Di settling tank ini juga diberi pemanas dan suhu dipertahankan pada kisaran 50 – 700C. Kemudian dari settling tank dipompakan ke centrifuges untuk membersihkannya dari kotoran dan air. Lalu setelah dari centrifuges masuk ke service tank Dari service tank, bahan bakar dialirkan menuju ke supply pump yang mempunyai tekanan 4 bar. Supply pump ini juga disebut bagian bertekanan rendah dari circulating system bahan bakar. Untuk menghindari terbentuknya gas/udara pada bahan bakar, maka dipasang sebuah venting box.. Venting box terhubung dengan service tank melalui automatic deaerating valve yang bertugas untuk membebaskan gas/udara yang ada dan akan menampung cairan/liquid.
Dari bagian bertekanan rendah system bahan bakar tersebut ( supply pump ), bahan bakar kemudian dialirkan ke circulating pump yang akan memompa bahan bakar melewati heater ( untuk dipanaskan sampai 1500C ) dan full flow filter ( penyaringan ) untuk kemudian masuk ke motor induk. Untuk memastikan pensuplaian bahan bakar cukup banyak, maka kapasitas dari circulating pump dibuat lebih besar dari jumlah bahan bakar yang dikonsumsi oleh motor induk. Dan kelebihan bahan bakar tersebut akan disirkulasikan kembali dari motor melalui venting box
yang kemudian akan menuju ke circulating pump kembali.
Untuk memastikan tekanan konstan pada injection pump pada semua beban kerja motor induk, maka Spring Loaded Overflow dipasang pada system bahan bakar engine. Tekanan bahan bakar yang masuk pada engine harus 7-8 bar, setara dengan tekanan pada
circulating pump yaitu sebesar 10 bar.
Ketika engine berhenti, circulating pump akan terus bekerja untuk
mensirkulasikan Heavy Fuel yang telah dipanaskan dan tetap melewati
fuel oil system engine dengan tujuan untuk menjaga bahan bakar tetap
panas dan katup bahan bakar tetap terdeae-rated.
b. Fuel Oil Description
Pada operasi engine yang konstan, maka engine harus
menggunakan heavy fuel. Jika rekomendasi ini tidak dilakukan, maka
akan terjadi Latent risk atau kerusakan tersembunyi pada kualitas
(walaupun nilainya kecil) diesel oil dan heavy fuel yaitu pembentukan
campuran yang tidak sempurna selama penggantian bahan bakar.
Untuk itulah, pabrikan sangat menyarankan untuk tidak menggunakan
diesel oil untuk operasi engine pada semua beban kerja.
Pada keadaan khusus, penggunaan diesel oil diperbolehkan dan
diperlukan dan dapat dilakukan sewaktu-waktu ketika engine tidak
dioperasikan. Penggantian ini menjadi diperlukan untuk waktu yang
sesaat. Pada penggunaan ini, kapal disyaratkan tidak bekerja atau
berhenti pada waktu yang cukup lama dengan kondisi engine dingin.
Kondisi ini adalah :
- Saat kapal docking
- Berhenti selama lebih dari 5 hari
- Dilakukannya reparasi pada system bahan bakar utama
- Kondisi lingkungan yang terjadi.
Spesifikasi bahan bakar (HFO)yang digunakan oleh mesin S 26 MC berdasarkan rekomendasi MAN BW (S26MC Project Guide, 6.02.06) adalah sebagai berikut :

c. Engine Acessories
Jika ada, maka harus dipasang Built-on overflow pump pada supply pumps dan diatur untuk tekanan 5 bar dan terdapat juga katup external by-pass yang diatur pada tekanan 4 bar. Perpipaan antara tangki dan supply pumps harus mempunyai jalur minimum 50% lebih besar dari pipa antara pupply pump dan circulating pump. Pada engine terdapat quick-closing valve pada inlet “X”. Pemasangan katup ini sangat dianjurkan oleh MAN-B&W untuk memberhentikan kerja engine ( Stop the engine immediately ), khususnya pada saat quay dan sea trial. Tujuan utama dari adanya drain “AF” adalah untuk mengumpulkan bahan bakar murni dari umbrella sealing system, yaitu dari kebocoran bahan bakar dari pipa bertekanan tinggi. Cairan pada drain ini dialirkan ke tangki dan dapat dipompakan kembali menuju HFO service tank atau ke settling tank.

d. Definisi Peralatan
Pada sistem bahan bakar dari mesin MAN B&W ada beberapa peralatan yang mendukung system tersebut antara lain:
1) System Transfer, Filtering dan purifikasi
Sistem ini bertugas memindahkan bahan bakar dari storage tank ke settling tank, serta membersihkan bahan bakar dari kotoran yang berasal dari storage tank. Heavy fuel oil harus dibersihkan terlebih dahulu dengan melewatkanya melalui centrifuge sebelum masuk ke daily tank. Pada centrifuge nantinya kotoran-kotoran yang terdapat pada HFO yang terdiri atas partikel dan air akan dipisahkan dari HFO.

i. Storage Tank / bunker / tanki penyimpanan
Adalah tanki induk dari keseluruhan bahan bakar yang dibutuhkan motor induk selama berlayar.

ii. Settling tank
Tangki ini didesain agar dapat mengendapkan kotoran dan air yang ikut terbawa oleh bahan bakar. Kapasitas settling tank didesain untuk mampu menyuplai bahan bakar minimum selama 24 jam (I hari) operasi mesin ketika tangki settling diisi penuh. Desain tangki dibuat sedemikian sehingga pengeluaran kotoran /endapan dan air dapat dilakukan secara efisien.

iii. Filter
Filter adalah alat yang berfungsi menyaring kotoran yang tercampur dalam bahan bakar.

iv. Heater tank (Pemanas tanki)
Merupakan pemanas bahan bakar, sehingga dapat menjaga viscositas bahan bakar yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi.

v. FO Fuel Transfer Pump
Pompa yang digunakan adalah gear pump yang berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari tanki storage ke tanki settling untuk diendapkan.

vi. FO Feed Pump
Berfungsi memindahkan bahan baker dari Setling tank ke service tank. Pompa yang digunakan adalah pompa jenis roda gigi.

vii. Centrifuges
Centrifuges berfungsi memisahkan bahan bakar dengan air dan bahan bakar yang bersih dialirkan ke service tank sedangkan kotoran dan air disalurkan ke sludge tank. Centrifuges pada prinsipnya dilengkapi dengan 2 set dengan type yang sama dimana 1 set digunakan untuk service dan yang kedua sebagai stand-by.

2) Fuel Oil Circulating Dan Fuel Oil Supply Sistem
Sistem ini bertugas untuk mensuply bahan bakar ke engine. Sistem ini lebih dikenal dengan nama “ Fuel Oil Supply Unit”.

i. Service Tank
Adalah tanki yang berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke engine selama operasi dan mempunyai kapasitas 8 -12 jam. Pada tangki ini dilengkapi dengan hetar tank. Pemanasan ini bertujuan agar viskositas HFO tetap terjaga.

ii. Three Way Cock.
Katup ini digunakan ketika terjadi pergantian bahan baker yang disuplai ke mesin induk dari HFO ke MDO atau sebaliknya.

iii. Supply Pump
Pompa yang digunakan adalah pompa jenis screw atau gear. Pompa ini menghisap bahan bakar dari service tank. Pompa yang digunakan adalah screw wheel atau gear wheel. Syarat pompa adalah :
Fuel oil viscosity, specified up to ………700 cSt at 500C
Fuel oil viscosity maximum…………………… 1000 cST
Fuel oil flow……………………………………… 0.6 m3/h
Pump head…………………………………………….4 bar
Delivery pressure…………………………………… .4 bar
Working temperature……………………………… .1000C
Karena pompa ini digunakan untuk mengalirkan zat cair dengan temperatur tinggi maka sebelum dioperasikan terlebih dahulu dilakukan pemanasan sebelum pompa di jalankan.

iv. Circulating Pump
Pompa ini berfungsi meneruskan mengangkut bahan bakar dari supply pump dan juga dari venting box. Pompa yang digunakan adalah screw wheel atau gear wheel. Syarat pompa adalah :
Fuel oil viscosity, specified up to ………700 cSt at 500C
Fuel oil viscosity normal……………..……………..20 cSt
Fuel oil viscosity maximum………………… 1000 cST
Fuel oil flow………………………………………… 2 m3/h
Pump head…………………………………………….6 bar
Delivery pressure………………………………… .10 bar
Working tempereture……………………………… 1500C
Karena pompa ini digunakan untuk mengaliran zat cair dengan temperatur tinggi maka sebelum dioperasikan terlebih dahulu dilakukan pemanasan sebelum pompa di jalankan.

v. Fuel oil heater
Berfungsi untuk memanaskan bahan bakar sebelum masuk ke engine sesuai dengan temperatur yang direkomendasikan. Type heater yang dipakai adalah tube type atau plate heat exchanger type. Heater harus dapat bekerja pada :
Recommended viscosity meter setting……….10-15 cSt
Fuel oil viscocsty, specified up to ………700 cSt at 500C
Fuel oil flow………………………………………… 2m3/h
Heat dissipation……………………………………… kWh
Pressure drop on oil side……………… maximum 1 bar
Working pressure…...……………………………… 1500C
Fuel oil inlet temperature………………. approx. 1000C
Fuel oil outlet temperature…………………...… . 1500C
Steam supply, saturated…………………… 7 bar abs.

vi. Fuel flow filter
Filter yang digunakan dapat berupa type duplex dengan pembersihan manual atau automatic filter dengan pembersihan manual by-pass filter. Spesifikasinya adalah sebagai berikut :
Fuel oil filer harus berdasar HFO dengan : 130 cSt at 800C = 700
cSt at 500C = 7000 sec Red-wood l/100 0F.
Working pressure………………………………… 10 bar
Absolute fineness…………………………..………50μ m
Working temperature………………… maksimum 1500C
Oil Viscosity at working temperature…………… .15 cSt
Pressure drop at clean filter………… maximum 0,3 bar

vii. Fuel oil venting box.
Bertugas untuk membebaskan gas/udara yang ada dan akan menampung cairan/liquid

viii. Auto de-aerating tank
Adalah peralatan yang digunakan untuk memisahkan sisa bahan bakar dari keluaran main engine, bahan bakar cair masuk ke venting box sedangkan bahan bakar berbentuk uap dialirkan ke service tank

6 comments:

  1. dapusnya mana?

    ReplyDelete
  2. Dear friends,

    Mau tanya kenapa RPM mesin 6m26mc tdk kunjung naik melewati critical speed 145-165 rpm ? mohon penjelasanya...,trims.


    Regards,
    Jack

    ReplyDelete
  3. Bagus.
    Membantu.
    Walau tidak sepenuhnya.
    Karena nama yg tidak sama.
    Siiip.

    ReplyDelete